Karawang, 1 Juni 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produktivitas pertanian nasional. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui Program Irigasi Perpompaan yang bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), khususnya dalam menghadapi tantangan musim kemarau.
Program ini memberikan solusi nyata bagi para petani yang kerap mengalami kesulitan air saat musim kemarau, dengan mengalirkan air ke lahan-lahan pertanian yang mengalami kekeringan melalui sistem pompa bertenaga listrik.
Di Kabupaten Karawang, tepatnya di Desa Payungsari, Kecamatan Pedes, tengah dilaksanakan pembangunan Irigasi Perpompaan skala besar yang menggunakan tenaga listrik. Proyek ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dengan nominal sebesar Rp153.000.000 (Seratus Lima Puluh Tiga Juta Rupiah). Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh UPKK Poktan Banteng Rahayu.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Banteng Rahayu, H. Wardi, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap program tersebut.
"Kami sangat bersyukur atas adanya program Irigasi Perpompaan Tenaga Listrik yang digagas oleh Menteri Pertanian. Ini merupakan program yang sangat positif dan bermanfaat besar, khususnya bagi para petani di Desa Payungsari," ujar H. Wardi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program ini membantu petani mengatasi permasalahan kekeringan sawah saat musim kemarau. Dengan adanya mesin perpompaan tenaga listrik, air dapat disalurkan secara optimal ke lahan pertanian, sehingga proses tanam tetap berjalan meskipun curah hujan rendah.
Warga dan petani setempat menyambut gembira kehadiran program ini. Mereka mengaku kini tidak lagi khawatir menghadapi musim kemarau karena lahan pertanian tetap dapat diairi dan proses tanam padi tetap dapat dilakukan sesuai jadwal.
Program Irigasi Perpompaan ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani di daerah-daerah rawan kekeringan.
(NSH))
